Sekadi sane tiang kutip saking kompas.com, ring sidang nika delegasi saking Malaysia sampun nerima keputusan puniki. Taler masih ngicenin selamat ring delegasi sakin Indonesia indik keputusan saking UNESCO puniki. Gatra becik puniki sampun rauh ring Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lan sampun netepin tanggal 2 Oktober 2009 dados Hari Batik Nasional. Niki wantah "kebanggaan" iraga sareng sami rakyat Indonesia.
Niki akidik kutipan berita sane ambil tiang saking kompas.com
akarta, Kompas - Batik Indonesia akhirnya secara resmi dimasukkan dalam 76 warisan budaya tak benda oleh UNESCO. Batik Indonesia dinilai sarat dengan teknik, simbol, dan budaya yang tidak lepas dari kehidupan masyarakat sejak lahir hingga meninggal.
Masuknya batik Indonesia dalam Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) diumumkan dalam siaran pers di portal UNESCO, pada 30 September 2009. Batik menjadi bagian dari 76 seni dan tradisi dari 27 negara yang diakui UNESCO dalam daftar warisan budaya tak benda melalui keputusan komite 24 negara yang tengah bersidang di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, hingga Jumat (2/10).
Seni dan tradisi China serta Jepang mendominasi Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia yang diumumkan UNESCO. Sebanyak 21 warisan budaya China masuk dalam daftar tersebut, mulai dari teknik pemotongan kertas yang rumit yang biasa diwariskan dari ibu ke anak perempuan, kerajinan, dan pertanian ulat sutra di Provinsi Sichuan, hingga upacara penyembahan Dewi Laut Mazu.
Ada pula seni opera Tibet, seni dekorasi Regong, puisi kepahlawanan masyarakat Kyrgiz di Xinjiang hingga tradisi masyarakat Mongolia berupa ritual nyanyian poliponik.
Sebanyak 13 warisan budaya Jepang diakui UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Warisan budaya itu antara lain tarian dan prosesi rakyat Akiu di Jepang utara hingga pertunjukan seni tertua Jepang yang disebut Gagaku.
Tari tango yang kesohor di dunia juga diakui sebagai warisan budaya tak benda yang diumumkan. Tari tradisional itu awalnya berkembang di masyarakat kota kelas bawah di Buenos Aires, Argentina.
0 komentar:
:f :D B-) :x :$ ;;) x( :? :@ :~ :| :)) :(( :( :s :o :) :L :E :H :Q :-r :-$ :-c :-y :-j :-O I-) 8-| 8-} =(( :-n :-e :-k
Posting Komentar
Semeton sane jagi komentar, ngicenin kritik, saran, request, utawi sekadar kenalan driki manten ring kotak komentar niki. Sampunang lali dagingin wastan sameton ne ring kotak Beri komentar sebagai. Suksma!!