Yen cingak ring artikelne, minab sampun puput purane punika. Sakewanten tiang durung polih nyngakin photo-photo pura anyar punika santukan durung kaposting ring situsne olih para adminnyane. Mogi-mogi je digelis photo-photo pura nika kaposting.(*bb/obl)Pembangunan Pura pertama di Eropa.
Pada hari raya Kuningan yang jatuh pada tangggal 30 Agustus 2008 yang lalu, umat Hindu Indonesia di Jerman merayakannya secara bersama di Hamburg. Upacara sembahyang dipimpin oleh Ida Pandita Nabe Sri Bhagawan Dwija Warsa Nawa Sandhi, yang datang dari Bali beberapa hari sebelumnya.
Pada hari Kuningan ini, umat Hindu berdatangan dari segala pelosok negara Jerman, dan bahkan ada yang menempuh jarak 800 km untuk menghadiri hari istimewa ini. Para anggota Nyama Braya Bali membagi tugasnya secara komunal seperti layaknya di Bali. Pembagian tugas dari pembuatan upakara yang dipimpin oleh Nyoman Sukayahadi hingga memimpin Gamelan oleh I Wayan Pica. Semua pihak sibuk berhari-hari untuk menyukseskan acara ini.
Pada kesempatan ini, Bhagawan Dwija memberikan wejangan tentang Tri Hita Karana, keharmonisan hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama , dan dengan Alam. Selain itu sebagai pembimbing Rohani umat Hindu di Jerman, Bhagawan Dwija juga memberi pesan kepada umat Hindu asal Indonesia, agar berterimakasih kepada negara Jerman, dan dapat melanjutkan hubungan baik yang telah ada. Juga menghimbau pada orang Jerman yang banyak hadir di upacara itu, agar dapat diterima sebagai saudara sendiri, sehingga dapat terjalin hubungan persaudaraan di perantauan walau berbeda bangsa.
Selain memimpin upacara hari Kuningan ini, kedatangan Bhagawan Dwija juga untuk melaksanakan upacara „ menanam pedagingan“ suatu upacara dalam rangka perletakan batu pertama pembangunan Pura di Eropa. Pemerintah kota Hamburg melalui Museum für Völkerkunde telah mengijinkan Pura ini dibangun di depan gedung museum yang megah.
Sebelum inisiatif ini, umat Hindu Bali/ Indonesia belum memiliki bangunan suci. Oleh karena itu merasa sangat terharu dan berterimakasih karena tempat suci dalam bentuk Pura Jagad (umum) yang belum pernah ada di benua Eropa, dapat diwujudkan di Hamburg.
Pura ini bisa diraih dengan adanya kerjasama yang baik dari pihak museum di Hamburg, dengan Bali selama bertahun tahun. Selain Pura ini, sejak tahun 2004 museum ini memiliki pameran tetap yang besar dengan tema Bali. Pembiayaan pembangunan Pura ini didanai oleh seorang sponsor Jerman yang tak bersedia disebutkan namanya, yang belum pernah ke Bali tetapi merasa memiliki hubungan spiritual yang kuat dengan Bali.
Perjuangan dan kerja keras masyarakat Indonesia, khususnya Bali ini di pelopori oleh Luh Gde Wirahmini, yang dengan kerja kerasnya, dengan kegigihan hati semua umat. Akhirnya keinginan ini semakin dekat menjadi kenyataan. Pembangunan Pura ini akan memakan waktu kira-kira setahun, yang dipimpin oleh Undagi I Nyoman Arthana.
Niki Linkne :
* http://nyamabrayabali.multiply.com/journal/item/13/Pura_jagat_pertama_Eropa
0 komentar:
:f :D B-) :x :$ ;;) x( :? :@ :~ :| :)) :(( :( :s :o :) :L :E :H :Q :-r :-$ :-c :-y :-j :-O I-) 8-| 8-} =(( :-n :-e :-k
Posting Komentar
Semeton sane jagi komentar, ngicenin kritik, saran, request, utawi sekadar kenalan driki manten ring kotak komentar niki. Sampunang lali dagingin wastan sameton ne ring kotak Beri komentar sebagai. Suksma!!